DIREKSI PDAM SRAGEN IKUTI PROSESI ADAT HUT SRAGEN KE-267

DIREKSI PDAM SRAGEN IKUTI PROSESI ADAT HUT SRAGEN KE-267

Oleh : Djoko Suprapto, M Sholeh dan Sukarno

Seluruh jajaran Direksi PDAM Tirto Negoro Kabupaten Sragen kemarin (27/5/13) mengikuti prosesi adat berupa arak-arakan tumpeng raksasa dari Pendopo Sumonegaran berjalan kaki menuju alun-alun Sasono Langen Putro Sragen. Prosesi tersebut merupakan puncak acara kegiatan adat “pengetan ambal warso Kabupaten Sragen kaping-267”. Dipimpin langsung oleh Bupati Sragen Bapak Agus Fatchur Rahman ketiga direksi PDAM Tirto Negoro Kabupaten Sragen berbaur dengan para pejabat tinggi Kabupaten Sragen beserta seluruh SKPD se kabupaten Sragen yang berseragam adat pakaian Sukowaten. Pakaian ini terdiri dari celana gombyor hitam, kaos hitam, sarung goyor dengan iket batik khas Sragen dan tak lupa sandal “bandol” hasil kerajinan rakyat sragen.

Selain menampilkan 267 tumpeng yang akan dinikmati oleh warga Sragen yang tumpah ruah di alun-alun Sragen maka juga menampilkan barisan pasukan adat Sragen lengkap dengan pager ayu yang diperankan para gadis-gadis pelajar gabungan beberapa sekolah di Sragen. Prosesi adat yang hanya setahun sekali ini menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat Sragen, pelajar dan siapa saja yang kebetulan saat itu melewati jalan Sukowati menuju alun-alun Sragen. Meskipun alun-alun Sasono Langen Putro baru diguyur hujan sebelumnya, tetapi tak menyurutkan semarak HUT Kabupaten Sragen kali ini.

Puncak acara sambutan tunggal bupati Sragen Agus Fatchur Rahman, SH, MH menegaskan bahwa seluruh warga Sragen wajib berperan serta dalam Greget Mbangun Sukowati (Gerbang Sukowati). Gerbang Sukowati akan menjadi semangat baru dalam membangun bumi Sukowati menuju yang lebih baik. Membangun Sukowati termasuk juga mensejahterakan rakyat Sragen dan mengentaskan kemiskinan yang masih lebih dari 308.000 jiwa di Kabupaten Sragen ini. Adalah tugas semua masyarakat untuk mensukseskan Gerbang sukowati sesuai dengan bidang dan porsinya masing-masing.

Acara dilanjutkan dengan makan tumpeng bersama tanpa ada perbedaan dari Bupati, pejabat, SKPD, Camat, Lurah, masyarakat maupun pelajar yang hadir bersuka cita mensyukuri atas karunia yang maha kuasa hingga usia Sragen ke 267 ini. Dan terakhir sebagai tanda kedamaian dan kebebasan maka dilepaskan ribuan burung-burung dari sangkarnya menuju ke alam bebas.

Dirgahayu Kabupaten Sragen, semoga sukses selalu menuju rakyat adil makmur dan sejahtera. Semoga! (ms)

hut