Hari ini 14 Desember 2015 tepat 25 tahun atau seperempat abad PDAM Tirto Negoro Sragen melaksanakan tugas dan amanah dalam pelayanan publik khususnya dalam hal pelayanan air minum bagi masyarakat di Kabupaten Sragen. Menginjak usia 25 tahun adalah usia dewasa bagi sebuah perusahaan. Berbagai tantangan, hambatan, rintangan maupun cobaan telah dilalui selama kurun waktu tersebut. Dan di akhir tahun 2015 di usia ke seperembat abad ini PDAM Tirto Negoro Sragen memasuki tantangan yang semakin banyak dalam memenuhi tugasnya dalam memenuhi pelayanan air minum bagi masyarakat Sragen.
Berbagai terobosan telah dilakukan yang pada dasarnya adalah untuk meningkatkan cakupan layanan air minum dan pelayanannya. Perubahan yang dilakukan baik internal maupun eksternal yang semuanya bermuara pada peningkatan kuntitas, kualitas, kontinyuitas maupun keterjangkauan terhadap akses pelayan air minum yang merupakan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) PDAM.
Perubahan internal PDAM Sragen dimulai sejak konsolidasi SDM dan re-coding dari DNA birokrat menjadi DNA corporat yang sangat penting bagi sebuah perusahaan pelayanan publik yang handal dan profesional. Selain dimulai dari proses rekrutmen secara profesional maupun proses empowering SDM di internal PDAM Sragen telah menunjukkan hasil budaya organisasi yang lebih mapan.
Sadar akan kondisi geografis yang menyebabkan minimnya sumber air baku di wilayah Sragen, maka PDAM Sragen bertekad memiliki keunggulan SDM maupun layanan yang dikemas secara baik dan profesional. Pelayanan air bersih di wilayah Sragen dipenuhi dari 34 sumur dalam (deep well) dan satu-satunya sumber mata air dari Kabupaten tetangga Karanganyar dimana pengelolaannya tetap mengedepankan kepada prinsip bisnis dan sosial.
Adapun beberapa perkembangan PDAM Tirto Negoro sejak 4 (empat) tahun terakhir era kepemimpinan direksi bertiga, diantaranya adalah :
1. Jumlah Perlanggan Sambungan Rumah (SR) per Nopember 2015 mencapai 55.599 SR aktif atau meningkat hampir 20 ribu SR selama empat tahun terakhir. Pencapaian perolehan SR ini meningkat 3 kali lipat dibandingkan periode sebelumnya yang hanya 1.500 SR/tahun. Secara umum cakupan layanan telah mencapai 64.04 % di perkotaan dan 46.53 % di pedesaan (laporan bulanan September 2015) atau rata-rata 35.28 % (BPKP 2015). Adapun target Nasional 41%, perkotaan 68% dan pedesaan 19 %)
2. Peningkatan jaringan perpipaan sebesar 36.52 % dari 813.756 meter pada tahun 2011 menjadi 1.110.973 meter lebih (2015).
3. Peningkatan pelayanan pembayaran rekening secara online. Jika semula mengandalkan kasir, maka setahun terakhir pembayaran rekening air minum telah tersebar online dengan melibatkan perbankan BPR/BKK, BRI, Pos Indonesia, Kios Pembayaran Online (KIPO), Teleanjar, Arindo, Bank Bukopin, maupun mobile services. Saat ini PDAM Tirto Negoro Sragen telah bekerjasama dengan 7 vendor Pembayaran Online yang terpadu.
4. Layanan khusus Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebanyak 2000 SR pada tahun 2013 kemudian 2.000 SR pada tahun 2014 dan 2.000 SR pada tahun 2015 sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat miskin agar terjangkau pelayanan air bersih dan sehat. Jumlah Nilai Hibah SR MBR AusAid ini adalah sebesar Rp 17 M dimana Rp. 11 M diantaranya sudah dicairkan hingga tahun 2014. Program ini Insya Allah akan dilanjutkan SR MBR sebesar 2.000 SR lagi pada tahun 2016 dengan menggunakan dana Hibah APBN.
5. Program peningkatan kualitas air, cakupan layanan dan kontinyuitas aliran air bersih, hal ini didukung dengan beberapa pembangunan IPA/IRF, reservoir dan sumber air baku baru pada wilayah pengembangan
Tentunya selain prestasi yang telah dicapai oleh PDAM Sragen tersebut masih banyak lagi yang telah dicapai termasuk 4 tahun berturut-turut laporan keuangan (audited) dengan kriteria wajar tanpa pengecualian (WTP) dan sesuai SAK ETAP baik dari BPKP maupun KAP. Demikian pula dengan keberhasilan mempertahankan audit kinerja dengan klasifikasi “baik” dan “sehat” selama 4 tahun berturut-turut (2011-2014). Prestasi tersebut sebenarnya tidak mudah diraih tanpa dukungan Pemerintah Daerah, Dewan Pengawas maupun DPRD khususnya dalam legalitas dan penyertaan modal pemerintah daerah untuk memperkuat struktur permodalan PDAM Tirto Negoro Sragen.
Dibalik prestasi tentunya menghadapi semakin banyaknya pelanggan yang sudah memasuki kriteria PDAM di atas 50.000 SR maka tantangan yang dihadapi PDAM Tirto Negoro Sragen adalah semakin diperlukan sumber-sumber air baku selain langkah-langkah pemanfaatan Waduk KedungOmbo (WKO) yang masih dalam perijinan serta Wadung Gondang Karanganyar yang sedang dalam tahap pembangunan. Demikian juga tantangan perbaikan jalur-jalur perpipaan yang telah berusia lanjut serta ukuran perpipaan yang sudah harus disesuaikan dengan tuntutan besarnya pelanggan dan kondisi lapang. Demikian juga dengan semakin besarnya luas areal layanan diperlukan langkah-langkah strategis untuk operasional yang lebih efisien dan efektif serta terpadu dengan dukungan infra struktur modern termasuk IT.
Dan pada HUT PDAM Tirto Negoro ke-25 usia perak ini semoga dimasa-masa mendatang PDAM dapat lebih meningkatkan kuantitas, kualitas, kontinyuitas dan keterjangkauannya (K4) sesuai dengan motto-nya BEST (BErikan Service Terbaik). Semoga. **(www.pdamsragen.com).