MENUJU “1/4 ABAD”

Tanggal 14 Desember 2015 tinggal beberapa hari lagi, di tanggal tersebutlah PDAM Tirto Negoro Kab. Sragen akan merayakan HUT ke – 25. Sejak dirintis mulai tahun 1979, hingga saat ini telah banyak capaian positif yang telah diraih.

25 final hitam

Pada tahun 1979-1985 pemerintah pusat melalui Dinas Pekerjaan Umum, Cipta Karya/ Proyek Peningkatan Sarana Air bersih (PPSAB) Jawa Tengah dengan konsultan German Water Engineering (GWE) membangun sarana dan prasarana air bersih di Kabupaten Sragen. Diantaranya adalah pembuatan sumur dalam sebanyak 2 unit yang berlokasi di Gandil dan Dulang. Pembangunan 1 unit reservoir dengan kapasitas 840 m³ yang berlokasi di Dulang. Pembangunan Kantor administrasi & operasional sebanyak 1 unit. Jaringan pipa kolektor, transmisi, distribusi dan tertier.

Pada tahun 1985 sarana dan prasarana tersebut mulai dioperasikan. Pengelolaannya dilakukan oleh suatu badan yang disebut Badan pengelolaan Air Minum (BPAM) Kabupaten Sragen, di bawah bimbingan dan pengawasan dari PPSAB Jawa Tengah.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 58/KPTS/1990 tanggal 14 Desember 1990 dan sesuai Perda Kabupaten Sragen Nomor 10 Tahun 1990 tanggal 14 Desember 1990 tentan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sragen, pengelolaan sarana air bersih berubah status dari Badan Pengelola Air Minum (BPAM) menjadi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Setelah melihat sejarah kebelakang, PDAM Tirto Negoro siap dan sigap dalam mengarungi tantangan di masa sekarang dan masa yang akan datang. Hal ini tercermin dari beberapa program strategis dan perubahan mindset budaya birokrasi menjadi budaya korporasi. Perluasan cakupan pelayanan air bersih dan penurungan angka kebocoran (NRW) masih menjadi prioritas utama. Hal tersebut ditunjang dengan pelayanan pengaduan pelanggan selama 24 jam. Akhir muara dari semua kerja keras mulai dari Karyawan, Direksi, Badan Pengawas di PDAM Tirto Negoro hingga Stakeholder di Kab. Sragen adalah semata-mata untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan PDAM Tirto Negoro pada khususnya dan masyarakat Kab. Sragen pada umumnya.**(bams)